23.1.11

Kamus Fotografi part 5


POLAVISION: Sistem kinematografi langsung jadi. Kameranya dinamakan Polavision, filmnya dinamakan Phototape cassette, proyektornya Polavison player.

POPUP FLASH: Lampu kilat kecil terbuat atau menyatu dengan kamera.

PROYEKTOR: Alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar atau film positif, atau gambar bergerak.

PULL: Kebalikan dari proses push, yaitu mengurangi proses pengembangan film yang mengalami over exposure atau kelebihan sinar sehingga menghasilkan detail yang baik pada area yang gelap (normal), dilakukan proses pengembangan disertai dengan pengurangan waktu pengembangan film.

PULSATOR FILTER: Filter dengan inti bulatan normal dan bagian sisanya berisi prisma. Tiap-tiap titik sinar akan membentuk bintang berekor delapan dan berisi prlangi.

PUSH: Pengemabngan berlebih. Suatu proses yang intens membuat under exposure sebuah film dan mengompensasikan film itu agar menjadi normal dengan menambah waktu pengembangannya.

QL: Singkatan dari quick loading, yaitu suatu sistem pemasangan film yang cepat.

RAINBOW FANTASI FILTER: Filter dengan inti bulatan normal dan sisanya berisi prisma. Tiap-tiap berkas sinar akan bertepi pelangi.

RANA: Adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa, besar kecilnya dapat diatur sesuai kebutuhan.

RANA CELAH: Rana celah vertical dan horizontal dan terletak pada kamera. Yang vertial menutup secara vertikal dan yang horizontal menutup secara horizontal.

RANA PUSAT: Rana yang terletak pada lensa, berdampingan dengan diafragma. Menutupnya dengan cara memusat.

RELEASE CABLE: Kabel penghubung dengan shutter sehingga memungkin pemotret menekan shutter dari jarak beberapa meter dari kamera.

RELOADABLE TO LAST FRAMER: Fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah posisi terakhir yang terpakai.

REMBRANDT LIGHTING: Cahaya yang berasal dari jendela atau sering juga disebut window lighting. Cahaya yang datang dari sudut 45 derajat. Pencahayaan tersebut berasal dari nama pelukis Belanda Rembrandt.

REMOTE: Alat yang memungkinkan fotografer melakukan penekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpa kabel.

RESOLUTION: Daya pisah. Suatu sifat lensa yang berdaya urai dengan kemampuan menyajikan detail kehalusan gambar sesudah film dikembangkan (diproses).

RETINA: Selaput peka sinar dari mata atau salah satu merek kamera keluaran kamera.

RETOUCH: Mengubah, sifatnya memperbaiki atau menambah warna dengan menggunakan tangan atau kuas, atau juga pada masa ini dengan komputer seperti melukis sehingga menghasilkan gambar yang baik dan tanpa cacat seperti sebelumnya.

REVERSAL DEVELOPING: Pengembangan membalik atau terbalik menjadi positif.

REVERSAL FILM: Berarti kebalikan. Hasil pemotretan menggunakan film jenis ini menghasilkan gambar positif (slide).

REVERSE ADAPTER: Suatu alat penyambung yang digunakan untuk memotret saat menggunakan lensa kamera yang dibalik sehingga elemen belakang lensa menghadap ke objek. Dengan alat ini menjadikan kita dapat menggunakan lensa biasa untuk membuat pemotretan makro dengan hasil yang cukup baik.

SECOND CURTAIN SYNC: Fasilitas untuk menyalakan lampu-kilat sesaat sebelum rana menutup.

SELF ADJUSTING: Penyesuaian (diri).

SELF TIMER: Penangguh waktu. Sebuah tuas yang digunakan untuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipun tombol pelepas kamera telah ditekan. Biasanya digunakan untuk memotret diri sendiri. Penangguhan waktunya umumnya berkisar 10 detik.

SENSE OF DESIGN: Perasaan atas komposisi. Estetika dalam nirmana datar warna.

SEPIA TONER: Pewarna coklat/sawo.
SEQUENCE: Sekuen. Satu seri dari beberapa jepretan (shot) yang meliputi suatu kejadian yang sama. Setiap jepretan hanya berbeda dalam hitungan detik.

SHADE: Teduh, bayangan yang tak berbentuk.

SHADOW: Bidang gelap/hitam atau bayangan pada sebuah foto yang berbentuk objek yang membayang.

SHAPE: Bidang, suatu bentuk dalam aspek dua dimensi yang terjadi tidak hanya oleh karena adanya kesan garis, baik berupa segi tiga, lingkaran, elips, dll. Namun selain itu bisa juga dibentuk oleh suatu bidang warna karena adanya suatu kesan bentuk tiga dimensi yang mempunyai volume.

SHARPNESS: Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan film untuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret dengan ketajaman yang baik. Ketajaman ini ditentukan dengan jumlah garis per milimeter.

SIDE LIGHT: Cahaya dari samping, yaitu cahaya yang berasal dari arah samping objek, baik kiri atau kanan dan dapat ditempatkan pada sudut 45 atau 90 derajat. Pencahayaan seperti ini menghasilkan foto dengan efek yang menonjol permukaan atau objek fotonya serta terciptanya kesan tiga dimensional. Umumnya digunakan untuk menampilkan foto-foto yang berkarakter, misalnya foto potret (portrait).

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

Share/Bookmark

0 comments:

Posting Komentar