21.2.11

Melamun Merindukanmu



Hallo sayang sedang apa kamu disana…maaf selama ini aku meninggalkanmu begitu saja  tanpa kata tanpa jejak, semalam aku bermimpi tentang dirimu,hatiku berkata untuk cepat-cepat menggapaimu kembali yang hampir usang dimakan oleh waktu, kuharap kau tidak merindukanku, cukup aku saja yang merindukanmu, tak banyak berubah dari diriku, tetap tampil apa adanya dengan rambut yang disisir rapih seperlunya,balutan kaos dan kemeja yang tidak pernah kukancingkan dengan jeans usang yang lututnya telah sobek dimakan aspal. Ya itulah aku,
Pikirinku masih original karena tidak ada yang mencucinya, aku masih melamun sendiri dan berkhayal tentang masa depanku bersamamu, aku selalu sedikit pesimis jika berbicara masa depan, aku takut mengecewakan mu, saat ini umurku sudah menginjak 21 tahun hampir masuk ke 22 malahan, tapi tingkat produktifitas dan kepintaranku masih dibawah standar, berusaha dengan otot dan otak sudah kulakukan, dengan segala kejujuranku walau  hal itu hanya kulakukan dengan seperlunya, ya itulah aku
Maaf jika selama ini kamu menungguku, aku tahu kamu tidak marah karena aku tahu watak aslimu, selama ini aku terus berpikir tentang apa dan apa yang harus kulakukan untukku dan dirimu, hingga akhirnya sore ini datang menyalakan api diujung sana, suasana menjadi begitu terang sehingga bisa kulihat sel sel kuman nakal berdiri dan bermain bersama teman-temannya disana, dan kuputuskan untuk mengakhiri semua kesepian ini dan bertemu denganmu yang tanpa kata beridiri dihadapanku, aku memang mengesalkan karena memang itulah aku
Tadi aku kesetrum oleh modem internet yang dipasang oleh ibu kosan, tidak begitu sakit memang tapi cukup menyadarkanku dari lamunan yang panjang ini, ya lamunan yang benar-benar panjang dan tidak pernah terusik waktu.
Bolehkah aku jujur pada diriku sendiri? “BOLEH” diriku menjawab, seseungguhnya aku tidak tahu siapa dan apa yang aku rindukan, aku gila?tentu saja karena begitulah yang dikatakan angin utara kepadaku.
Terimakasih atas lamunan sorenya Tuhan,
Terimakasih kasih atas waktumu selama ini,berikanlah punggungmu terus agar kucatat kisah hidupku disana. Dan maaf kalo sakit 

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

Share/Bookmark

1 comments:

Anonim mengatakan...

emm love this story, and u know what?kita punya banyak kesamaan wkwk selain dari umur kita yang sama, juga kebiasaan melamun kita hahaa (apa jangan2 umur segini emang rentan melamun?hmm). sebagian besar dari cerita cukup relate haha kecuali bagian awal cerita mungkin(?). anyways, good luck selalu yaa. inget, kamu ga berjuang sendiri. mangatss :))

Posting Komentar