Tungsten Film: Film yang khusus diperuntukkan bagi pemotretan yang dilakukan dengan cahaya buatan dengan lampu biasa atau photo-flood, namun juga tetap dapat dipakai untuk pemotretan di bawah cahaya alami.
Twin Lens Reflex: Refleks Lensa Kembar. Kamera yang mempunyai dua lensa. Satu lensa berfungsi untuk menangkap objek yang dipantulkan oleh cermin melalui jendela pembidik, satu lensa berfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Menggunakan jenis kamera seperti ini harus ekstra hati-hati karena sering terjadi kesalahan yang disebut paralaks pada pemotretan jarak dekat.
Iltra Fast Film: Film dengan kecepatan sangat tinggi (ISO 800, 1600, 3200, dst) Dirancang untuk pemotretan dengan cahaya rendah seadanya. Foto yang dihasilkan berbutir kasar namun jadi satu pilihan kreatif bagi pemotret yang menyukainya.
ULTRA FINE GRAIN: Butiran sangat halus. Salah satu sifat film atau obat pengembang.
ULTRAVIOLET: Gelombang sinar dari sisi ungu yang tampak oleh mata. Yang biasanya terdapat di dataran tinggi dan pada waktu cuaca mendung.
ULTRAVIOLET FILTER: Filter (penyaring) dalam pemotretan yang berguna untuk menetralisasi radiasi sinar ultraviolet di daerah yang berketinggian lebih dari 1000 meter atau sekitar 100 meter dari permukaan air laut.
ULTRAVIOLET LENS: Lensa ultraviolet. Jenis lensa khusus yang digunakan untuk merekam sinar ultraviolet. Biasanya digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan.
UNEXPOSED: Tidak/belum tercahayai.
VARIOCROSS FILTER: Filter yang terdiri dari dua keping kaca bening, masing-masing dengan goresan miring yang sejajar. Goresan dari satu keeping bersilangan dengan goresan dari keping yang lainnya bila kedudukannya diubah. Efek bintang dan perpotongan sinar dapat disesuaikan menurut selera hanya dengan memutar-mutar filter.
UNITY: Kesatuan. Merupakan criteria kesenirupaan yang terkemuka, sebuah karya seni dianggap berhasil bila unsure-unsurnya tidak terlepas sendiri-sendiri.
UNDER EXPOSURE: Pencahayaan kurang. Suatu nilai pencahayaan yang terdapat pada film atau foto di mana gambar yang ada tampak agak gelap atau tampak tipis (pada film negatif) karena pencahayaannya yang ada saat pemotretan kurang.
VARIO FOCAL LENS: Lensa zoom. Lensa yang mempunyai panjang focus yang dapat diubah-ubah atau dapat bergeser. Misalnya: lensa 20-35 mm, lensa 35-70 mm, lensa 80-200 mm, dsb.
VARIO LENS: Lensa vario atau sering disebut sebagai lensa zoom. Yaitu sebuah lensa yang memiliki jangkauan panjang focus yang bervariasi atau dapat diubah-ubah. Dengan demikian memudahkan pemotret memilih berbagai ruang pandang hanya dengan menarik-ulur lensa atau memutarnya.
VERTICAL GRIP: Alat pelepas rana untuk pengambilan gambar secara vertikal tanpa harus memutar tangan.
VIEW CAMERA: Kamera yang menggunakan film format besar dan digunakan untuk keperluan pemotretan yang memerlukan detail tajam pada pencetakan hasil foto yang besar-besar umumnya digunakan di dalam studio untuk pemotretan still life karena dapat menyempurnakan perspektif serta menambah ruang tajam. Detail gambar dapat ditampilkan secara sempurna.
VIEW FINDER: Jendela bidik. Bagian dari kamera yang berfungsi sebagai tempat mata melihat bayangan benda yang akan diabadikan.
WAIST LEVEL FINDER: Pembidik sebatas pinggang.
WETTING AGENT: Obat pelarut tetes air yang mengendap pada film. Photo flo adalah larutan seperti itu.
WARM TONE: Bernada warna hangat. Suatu warna yang terasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arah cokelat gelap ke arah hitam pekat.
WATT/SECOND (W/S): Satuan daya pada lampu kilat studio yang dibedakan dengan lampu kilat portable yang menggunakan GN. Tidak ada rumusan relevansi antara W/S dan GN, tapi 100 W/S hampir sebanding dengan GN = 30.
WEDDING PHOTOGRAPHY: Fotografi pernikahan. Fotografi yang mengkhususkan diri pada pengabadian momen-momen atau peristiwa pernikahan. Untuk menekuninya diperlukan pemahaman tehnik fotografi, pencahayaan (lighting) serta adat dan tata-cara pernikahan.
WIDE ANGLE LENS: Lensa sudut lebar, misalnya lensa 20 mm atau 24 mm. Jenis lensa dengan tubuh pendek yang biasa digunakan untuk memotret sebuah panorama luas atau untuk pemotretan sejumlah besar orang. Lensa ini menampakkan gambar yang lebih kecil.
WIDE SHOT: Pemotretan dengan sudut pandang lebar. Biasanya merupakan satu jepretan panjang diawal suatu sekuen. Tujuannya untuk mengarahkan penonton pada adegan berikutnya pada gambar hidup (movie).
WIRELESS TTL: Sistem pengukuran lewat lensa tanpa melalui kabel.
WORLD PRESS PHOTO (WPP): Suatu kegiatan lomba foto jurnalistik internasional yang diadakan rutin setiap tahun. Pesertanya adalah pemotret dari seluruh dunia yang tergabung dalam sebuah media.
WORM EYE: Pandangan cacing. Berarti memotret dari sudut pandang permukaan tanah. Hasilnya adalah rekaman foto dengan kesan tinggi yang ekstrim, hasil gambarnya pun unik karena sudut pandang seperti itu.
X-RAY FILM: Film sinar-x. Film ini dibuat kontras dan dibungkus dengan kertas timah. Karena sinar x dapat menembus benda-benda padat seprti kulit, tekstil, dan lain-lain, maka dalam pemotretan akan tampak bayangan-bayangan yang mengganggu. Film ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran dan pengobatan.
ZONE SYSTE<: Suatu cara untuk menghasilkan foto dengan tingkat kontras yang dimulai dari nada hitam pekat hingga nada warna putih sekali.
ZOOM LENS: Lensa zoom. Jenis lensa yang memiliki elemen yang mampu bergerak hingga membuat panjang fokal bervariasi. Panjang focus dapat diganti-ganti dengan memendekkan atau mengulur tabung lensa.
ZOOM-BLUR: Kekaburan gambar yang disebabkan oleh gerakan zoom pada waktu melepas rana kamera.
ZOOMING RING: Gelang batas rentang vario pada lensa zoom.
kamus Fotografi part 7