Ikhlas dan sabar merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mengatasi setiap masalah dan cobaan yang diberikan oleh Alloh SWT, sya bisa menjamin hal tersebut 100%. Namun sayang oh sayang menjadi orang yang ikhlas dan penyabar bukanlah pekerjaan mudah seperti membalikan telapak tangan ataupun telapak kuda (loh kok?)
Ketika mendapatkan masalah dan cobaan biasanya pikiran kita akan terasa berat seperti ada sesuatu yang duduk manis diatasnya, pikiran menjadi pendek sehingga banyak orang stress dan bunuh diri karena tidak kuat dengan masalah yang tengah dihadapinya, emosi kita pun akan mudah meletus seperti gunung berapi ketika merasa terusik padahal pada dasarnya bukan pemarah, ada juga yang ketika mendapatkan masalah diam seribu bahasa, kemudian menangis tersendu –sendu, dan masih banyak ekpresi yang lainnya saat orang mendapatkan masalah.
Masalah akan terasa lebih berat ketika datang secara bertubi-tubi, atas, bawah, kanan kiri, depan belakang di serang bersamaan oleh masalah feat musibah (kolaborasi), sehingga kita merasa bahwa Alloh SWT tidak sayang kepada kita, disini kita harus menerima dengan ikhlas & sabar masalah dan musibah yang diberikan oleh-Nya karena tidak ada satupun manusia yang luput dan absen dari masalah dalam kehidupannya. Kenapa Alloh memberikan kita masalah dan musibah? Alloh SWT memberikan masalah dan musibah untuk mengukur kadar keimanan dan ketakwaan kita sebagai hamba-Nya, bagaimana mau di bilang iman dan takwa jika masalah sedikit saja sudah banyak mengeluh?. Nabi Muhammad SAW yang merupakan kekasih Alloh SWT pun sering mendapatkan ujian yang bertubi mulai dari dilecehkan,dilempari batu & kotoran, di fitnah dLL, tetapi beliau bersabar dan selalu ikhlas menjalankan semua perintah Alloh SWT, sehingga beliau pun benar-benar di akui keimanan dan ketakwaannya.
Cobalah untuk sabar ketika mendapatkan masalah musibah, dengan begitu kita bisa berpikir jernih untuk menyelesaikannya, kemudian ikhlas menerimanya agar masalah dan musibah tersebut dihitung sebagai ibadah ketika di akherat nanti. Imam al-Ghazali mengatakan, “ Sabar ialah suatu kondisi jiwa yang terjadi karena dorongan ajaran agama dalam mengendalikan hawa nafsu."Dengan demikian, sabar dapat berarti konsekuen dan kosisten dalam melaksanakan semua perintah Allah. Berani menghadapi kesulitan dan tabah dalam menghadapi cobaan selama dalam perjuangan untuk mencapai tujuan. Karena itu, sabar erat hubungannya dengan pengendalian diri, sikap, dan emosi. Apabila seseorang telah mampu mengontrol dan mengendalikan nafsunya, maka sikap/sifat sabar akan tercipta.Selanjutnya, sabar juga berarti teguh hati tanpa mengeluh, saat ditimpa bencana. Jadi yang dimaksud dengan sabar menurut pengertian Islam ialah rela menerima sesuatu yang tidak disenangi dengan rasa ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Dan dapat pula dikatakan bahwa secara umum sabar itu ialah kemampuan atau daya tahan manusia menguasai sifat destruktif yang terdapat dalam tubuh setiap orang. Jadi,, sabar itu mengandung unsur perjuangan, pergulatan, pergumulan, tidak menyerah dan menerima begitu saja.Sabar itu membentuk jiwa manusia menjadi kuat dan teguh tatkala menghadapi bencana (kekayaan maupun kemiskinan). Jiwanya tidak bergoncang, tidak gelisah, tidak panik, tidak hilang keseimbangan, tidak berubah pendirian. Tak ubahnya laksana batu karang di tengah lautan yang tidak bergeser sedikit pun tatkala dipukul ombak dan gelombang yang bergulung-gulung.Sifat sabar itu hanya dikaruniakan Tuhan kepada manusia, tidak kepada makhluk yang lain. Sebab, di samping manusia mempunyai hawa nafsu, ia juga dianugerahi akal untuk mengendalikan hawa nafsu itu supaya jangan sampai merusak atau merugikan. Sedang makhluk hewani hanya diperlengkapi dengan hawa nafsu, tidak mempunyai akal. Oleh sebab itu ia tidak bisa bersikap sabar. Malaikat juga tidak memerlukan sifat sabar karena ia tidak memiliki hawa nafsu. “
Mari kita belajar ikhlas dan sabar bersama-sama. Saling mengingatkan dan menegur biar kita bisa. Semoga Alloh SWT memberikan kita kesabaran dan ikhlas dalam menjalankan perintahnya dan cobaan yang diberikan.Amin